You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Banjaran
Desa Banjaran

Kec. Bojongsari, Kab. Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah

Desa Banjaran Yang Maju Menuju Masyarakat Yang Sejahtera, Aman Dan Berakhlak Mulia. Visi

Tradisi Ruwat Bumi Desa Banjaran Purbalingga 2025: Kolaborasi Budaya, Mahasiswa, dan UMKM

Desa Banjaran 22 Juli 2025 Dibaca 32 Kali
Tradisi Ruwat Bumi Desa Banjaran Purbalingga 2025: Kolaborasi Budaya, Mahasiswa, dan UMKM

Purbalingga – Masyarakat Desa Banjaran, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga, kembali menggelar tradisi tahunan Ruwat Bumi, sebagai bentuk rasa syukur atas karunia hasil panen, keselamatan, dan kesejahteraan yang telah diterima sepanjang tahun. Kegiatan yang berlangsung pada hari Senin, 21 Juli 2025 acara tersebut semakin semarak dengan kehadiran mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED).

Prosesi Ruwat Bumi dimulai sejak sore hari dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama dan sesepuh desa, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng yang dihadiri oleh perwakilan Perangkat Desa Banjaran. Acara kemudian berlanjut hingga pagi hari dengan Pagelaran Wayang Kulit sebagai puncak hiburan budaya. Ratusan warga memadati Lapangan Sawangan Desa Banjaran untuk menyaksikan rangkaian tradisi yang sarat makna spiritual, budaya, dan kebersamaan ini. 

"Antusiasme masyarakat tahun ini lebih ramai dari tahun sebelumnya, terlihat dari ramainya pengunjung dan UMKM yang ikut hadir dan meramaikan." jelasnya dari salah satu warga Desa Banjaran 

Kehadiran mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) turut memberikan warna tersendiri dalam pelaksanaan tradisi Ruwat Bumi di Desa Banjaran tahun ini. Mahasiswa yang tengah menjalankan program pengabdian masyarakat di desa tersebut tampak hadir dan berbaur dengan warga sejak awal hingga akhir rangkaian acara.

Mereka mengikuti prosesi mulai dari doa bersama, potong tumpeng, hingga menyaksikan pagelaran wayang kulit yang menjadi puncak kegiatan. Kehadiran para mahasiswa tidak hanya sebagai tamu, tetapi juga menunjukkan keterlibatan dan ketertarikan mereka terhadap budaya lokal yang masih lestari di tengah masyarakat.

Meski tidak terlibat langsung dalam kepanitiaan, partisipasi mereka dalam mengikuti jalannya acara menunjukkan bentuk dukungan dan penghargaan terhadap tradisi yang diwariskan secara turun-temurun oleh warga Desa Banjaran. Kebersamaan tersebut juga menjadi momen untuk menjalin kedekatan sosial antara mahasiswa dan masyarakat setempat selama masa KKN berlangsung.

Sementara itu, Koordinator KKN UNSOED Desa Banjaran, Ardita Rafli, menyatakan bahwa keterlibatan mereka dalam kegiatan ini menjadi bagian dari pengabdian kepada masyarakat sekaligus bentuk pembelajaran langsung tentang kekayaan budaya lokal.

“Kami merasa bangga bisa ikut serta dalam Ruwat Bumi, ini pengalaman berharga untuk memahami tradisi masyarakat sekaligus menjalin kedekatan dengan warga,” jelasnya.

Tak hanya itu, semarak Ruwat Bumi juga terasa dengan kehadiran pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari Desa Banjaran dan sekitarnya yang turut meramaikan suasana dengan membuka stan kuliner, kerajinan tangan, serta produk lokal lainnya di sekitar area lapangan. Antusiasme masyarakat terlihat dari ramainya pengunjung yang tidak hanya menikmati hiburan budaya, tetapi juga berbelanja dan mendukung produk lokal. 

Partisipasi para pelaku UMKM ini menjadi bukti bahwa tradisi budaya seperti Ruat Bumi mampu menggerakkan roda ekonomi lokal sekaligus menjadi ajang promosi produk unggulan desa.

 

 

 

 

 

Penulis : Tim Dokumentasi KKN UNSOED Desa Banjaran 2025
Editor    : Syakilla Islami Fasya dan Ronaa Harwa 
Foto      : Kayla Shinta