
Purbalingga – Dalam upaya menanamkan kebiasaan hidup sehat dan peduli lingkungan sejak usia dini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) 2025 melaksanakan kegiatan sosialisasi pemilahan sampah organik dan anorganik, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta pencegahan bullying di SDN 2 Banjaran, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga, pada Selasa, 22 Juli 2025.
Kegiatan ini menjadi bagian dari program kerja tematik mahasiswa KKN UNSOED di bidang pendidikan, lingkungan, dan kesehatan masyarakat. Puluhan siswa dari kelas 5 hingga kelas 6 mengikuti sosialisasi dengan antusias, yang dikemas secara interaktif melalui presentasi sederhana, diskusi, serta permainan edukatif.
Dalam sesi pertama, mahasiswa KKN UNSOED memperkenalkan pentingnya memilah sampah organik dan anorganik, serta menjelaskan dampaknya terhadap kebersihan lingkungan dan kesehatan. Siswa diajak untuk memahami perbedaan jenis sampah, manfaat daur ulang, serta praktik langsung membuang sampah pada tempat yang sesuai.
“Kami ingin anak-anak tidak hanya tahu mana sampah organik dan anorganik, tetapi juga memahami mengapa memilah sampah itu penting. Harapannya, kebiasaan ini bisa mereka bawa ke rumah dan menjadi budaya sehari-hari,” ujar Ronaa Harwa, salah satu Penanggung jawab Divisi Lingkungan KKN UNSOED.
Sesi berikutnya dilanjutkan dengan materi PHBS, yang mencakup kebiasaan mencuci tangan, menjaga kebersihan diri, membiasakan sarapan sehat, serta pentingnya menjaga lingkungan sekolah tetap bersih. Melalui simulasi cuci tangan dan praktik langsung, siswa diberikan pemahaman tentang pentingnya kebiasaan hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Pada sesi terakhir, mahasiswa KKN memberikan materi tentang bahaya bullying di lingkungan sekolah. Dalam sesi ini, siswa diajak memahami bentuk-bentuk perundungan, dampak psikologisnya, dan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman untuk semua.
Yang menarik, mahasiswa KKN UNSOED juga memperkenalkan sebuah media ekspresi bernama "Pojok Hati", yaitu sebuah papan khusus tempat siswa bisa menuliskan pengalaman atau perasaan mereka jika pernah menjadi korban bullying. Tulisan-tulisan tersebut kemudian ditempelkan di mading sekolah agar dapat dibaca bersama oleh seluruh siswa.
Pojok Hati ini menjadi sarana refleksi dan empati, di mana siswa lain bisa melihat dan memahami bagaimana rasanya menjadi korban bullying. Inisiatif ini juga bertujuan untuk menumbuhkan rasa peduli dan mendorong siswa untuk berhenti membully teman, serta lebih menghargai perasaan orang lain.
“Lewat Pojok Hati, kami ingin siswa bisa saling memahami dan mulai berpikir sebelum bertindak. Ketika mereka membaca tulisan temannya yang pernah merasa sedih karena dibully, harapannya mereka bisa berubah dan saling menjaga satu sama lain,” ujar Syakilla Islami Fasya, Mahasiswa KKN UNSOED Desa Banjaran.
Koordinator KKN, Ardita Rafli, menambahkan bahwa program ini dirancang tidak hanya sebagai edukasi sekali waktu, tetapi sebagai langkah awal menuju pembentukan karakter anak yang peduli, sehat, dan bertanggung jawab.
Pihak SDN 2 Banjaran sangat mengapresiasi kegiatan ini dan berharap kerja sama semacam ini dapat terus berlanjut.
Penulis : Tim Dokumentasi KKN UNSOED Desa Banjaran 2025
Editor : Syakilla Islami Fasya dan Ronaa Harwa
Foto : Kayla Shinta


