Artikel
Festival Film Purbalingga Ke-18 Meriah di Banjarandap
Purbalingga, 14 Juli 2024 - Festival Film Purbalingga ke-18 sukses digelar dengan meriah di area wisata Banjarandap. Acara yang berlangsung dari pukul 19.00 hingga 23.00 WIB ini menghadirkan berbagai rangkaian acara menarik yang memikat hati masyarakat Purbalingga dan sekitarnya. Festival ini dibuka dengan penampilan karya seni lokal dari desa Banjaran, diikuti oleh pembukaan resmi yang disampaikan oleh Ketua Pelaksana, Rizky Ramadhani, dan sambutan dari Ketua BPD, Bapak Subiyanto S.Pd.
Sesi pertama pemutaran film menampilkan karya siswa-siswi SMA Banyumas Raya yang berhasil memenangkan lomba film pendek. Beberapa film yang ditayangkan adalah "PUR", "Plong", "Roleplay", "Bapakku Adalah", dan "Omah-Omah". Setiap film memiliki pesan tersirat yang mengedukasi masyarakat. Setelah pemutaran film sesi pertama, acara dilanjutkan dengan pembagian doorprize kepada 10 orang beruntung, sebelum memasuki pemutaran film sesi kedua yaitu "Srimulat", yang menjadi favorit banyak penonton.
Acara ini dihadiri oleh masyarakat dari berbagai desa dan kecamatan di Purbalingga serta beberapa UMKM. Salah satu pedagang, Pak Bambang, yang berjualan cimol dan cakwe, mengungkapkan bahwa festival ini sangat membantu pendapatan mereka. “Festival ini sangat ramai pengunjung, sehingga UMKM tertarik untuk hadir kembali di tahun depan. Informasi acara ini kami dapatkan dari masyarakat dan grup WhatsApp,” ujar Pak Bambang.
Bu Manisa, salah satu pengunjung yang ditemui di lokasi, mengatakan bahwa ia mengetahui festival ini dari warga desa Banjaran. “Dari keenam film yang ditampilkan, saya paling suka film Srimulat karena alur ceritanya yang lucu. Acara ini sangat menarik karena ramai dan berlokasi di wisata bendungan Banjarandap desa Banjaran,” kata Bu Manisa.
Kesan dari penonton dan UMKM menunjukkan antusiasme yang tinggi. Mereka menilai acara ini menarik dan berharap rangkaian acara di tahun-tahun mendatang lebih ramai dan meriah, serta lebih menarik lagi. Festival Film Purbalingga ke-18 ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, terutama bagi para pelaku UMKM yang hadir.