
Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) tahun 2025 menunjukkan kontribusi nyata dalam pengembangan ekonomi lokal melalui kegiatan pendampingan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Banjaran, Kabupaten Purbalingga. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal. Pendampingan UMKM dikelola oleh Divisi Ekonomi, yang dipimpin oleh dua mahasiswa, Naufal Febrian dan Andini Dias, yang secara aktif merancang dan menjalankan berbagai program kerja strategis untuk mendukung penguatan sektor ekonomi desa.
Salah satu prioritas utama dalam pendampingan ini adalah mendorong pelaku UMKM untuk memiliki legalitas usaha melalui pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB). Banyak pelaku usaha kecil di desa yang belum mengetahui pentingnya legalitas dalam menjalankan usahanya, sehingga rentan terhadap keterbatasan akses terhadap bantuan pemerintah, pembiayaan formal, hingga pemasaran digital. Dalam kegiatan ini, mahasiswa memberikan sosialisasi mendalam mengenai manfaat NIB, menjelaskan tahapan pengisian data, hingga membantu langsung proses registrasi melalui sistem OSS (Online Single Submission).
Melengkapi aspek legalitas, Divisi Ekonomi juga memberi perhatian besar pada penguatan identitas visual usaha. Banyak UMKM di Desa Banjaran yang masih belum memiliki logo atau tampilan promosi yang profesional, padahal visual yang menarik merupakan salah satu faktor penting dalam membangun kepercayaan konsumen. Oleh karena itu, tim membuatkan desain logo usaha yang disesuaikan dengan karakter dan jenis produk masing-masing UMKM, seperti usaha makanan ringan, minuman herbal, serta kerajinan tangan. Proses desain dilakukan dengan menggali cerita, filosofi, dan nilai yang ingin diangkat oleh pelaku usaha, sehingga logo yang dihasilkan tidak hanya menarik secara estetika tetapi juga bermakna.
Tak hanya logo, mahasiswa juga memfasilitasi pembuatan banner promosi yang dapat digunakan sebagai alat pemasaran, baik untuk dipasang di tempat usaha maupun saat mengikuti kegiatan promosi seperti bazar desa dan event UMKM lokal. Banner didesain dengan mengedepankan kejelasan informasi, visual produk, dan kontak usaha, agar memudahkan konsumen dalam mengenali dan menghubungi pelaku UMKM.
Kegiatan ini tidak hanya berlangsung secara satu arah, tetapi dilakukan dengan pendekatan partisipatif. Setiap pelaku usaha diajak untuk aktif berdiskusi, memberikan masukan, serta terlibat langsung dalam proses desain dan pengambilan keputusan. Mahasiswa juga membangun komunikasi yang terbuka dan ramah, sehingga hubungan yang terjalin tidak sekadar formal, tetapi juga berbasis kepercayaan dan saling belajar. Beberapa pelaku UMKM bahkan menunjukkan ketertarikan untuk melanjutkan pengembangan usaha mereka ke ranah digital, seperti penjualan melalui media sosial dan marketplace, yang menjadi langkah lanjutan dari program pendampingan ini.
Melalui serangkaian kegiatan tersebut, pendampingan UMKM oleh Mahasiswa Unsoed di Desa Banjaran tahun 2025 menjadi bentuk nyata dari sinergi antara dunia akademik dan masyarakat. Program ini tidak hanya membantu pelaku usaha meningkatkan kapasitas dan daya saing, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam memahami realitas sosial dan ekonomi di tingkat akar rumput. Harapannya, hasil dari pendampingan ini dapat memberikan dampak jangka panjang bagi keberlanjutan UMKM desa serta menjadi inspirasi bagi inisiatif serupa di berbagai wilayah lainnya.
Penulis : Tim Dokumentasi KKN UNSOED Desa Banjaran 2025
Editor : Syakilla Islami Fasya
Foto : Kayla Shinta


